Minggu, 18 Mei 2014

Di Balik Hujan Ada Pelangii . . .

Sore ini harusnya aku ke rumah Dita. Harusnya aku berkumpul bersama teman kelompokku. Mengerjakan tugas dan berdiskusi bersama. Tapi, nyatanya.. hanya duduk di dekat jendela. Menghadapkan pandangan ke taman kecil di samping rumah yang basah disiram air dari langit.
Ah. Terkadang aku benci hujan! Dia selalu mengganggu kegiatanku. Menghalangi akifitasku. Membuatku terkurung didalam ruangan ini tanpa bisa berbuat apa-apa.
Aku benci hujan! Setiap hatiku kalut, kesal, marah, sedih bahkan menangis. Hujan turun, bagaikan merasakan perasaanku. Langit ikut menangis. Dan justru itu yang membuatku semakin sulit berhenti menangis.
Aahh.. hujan.. kenapa kau datang selalu pada waktu yang tidak tepat? Kenapa kau datang saat aku tak mengharapkanmu?
Ya. Dulu aku senang jika hujan datang. Aku senang karena bisa bermain air, merasa bebas. Itu dulu, saat aku masih kanak-kanak. Tapi sekarang aku benci hujan! Hujan selalu membatasi gerakku.
Lama aku hanya termenung melihat air yang turun dari langit. Memperhatikan tumbuhan yang seakan menari riang, senang akan datangnya hujan. Melihat bunga-bunga yang terlihat begitu segar dan indah. Aku tak habis pikir kenapa tumbuhan itu begitu senang tapi aku begitu benci hujan datang?
Bukankah hujan itu pertanda langit sedang bersedih?
Bukankah hujan menghalangi aktifitas?
Lantas kenapa tumbuhan itu begitu senang? Karena hujan itu air, dan tumbuhan membutuhkan air?
Toh setiap hari, pagi dan sore aku atau ibuku selalu menyiramnya. Sama-sama air bukan?
Entahlah..
Waktu terus berhajan.. hujan tak kunjung reda. Seakan langit semakin bersemangat mengeluarkan air dari dalam dirinya. Dan itu semakin membuatku jenuh. Hanya berdiam diri di dalam kamar menyaksihan hujan yang turun begitu menjenuhkan..
Aku bangkit dan mengambil sebuah buku, aku buka dan mencari judul yang menarik. Tanpa sengaja aku membaca sebuah tulisan “Allah tidak akan memberi apa yang kamu inginkan, melainkan apa yang kamu butuhkan”.
Apa saat ini hujan yang aku butuhkan? Padahal aku tak butuh hujan.
Kubaca lagi. “Yang menurutmu baik, belum tentu baik menurutNya. Dan yang buruk menurutmu, belum tentu buruk menurutNya..”
Ku buka lembar selanjutnya dan bertuliskan, “...Suatu ketika aku meminta bunga yang canti, tapi Allah memberiku pohon kaktus yang sangat tak menarik. Aku meminta kupu-kupu yang indah tapi aku mendapatkan seekor ulat yang menjijikkan. Namun, apa yang terjadi? waktu terus berjalan, kaktus itu berbunga, bunganya sangat indah. Lebih indah dari apa yang aku bayangkan. Dan ulat itu telah menjadi kupu-kupu yang sangatlah cantik....”
Ku tutup bukuku, dan melihat ke jendela. Apa kah setelah hujan ini akan ada sesuatu yang sangat indah? Ada apakah di balik hujan ini?
Tak lama hujan mulai reda, matahari mulai memancarkan sinarnya. Sinar kuning yang membuat langit nampak indah. Dan..... kulihat ada sesuatu, sesuatu yang sangat indah. Memancarkan berbagai warna yang membuat takjub siapapun yang melihatnya.
Subhanallah.. inikah keindahan dibalik hujan?
Pelangi yang sangat indah hanya bisa disaksikan setelah hujan, bukan sebelumnya.
Aku tak pantas membenci hujan, karena di baliknya ada pelangi yang sangat indah.
***
“Ada Pelangi di Balik Hujan”
Kalimat itu memotivasiku, saatku memiliki masalah.
Hujan identik dengan kesedihan, dan pelangi identik dengan keceriaan.
Saat masalah datang, tak dipungkiri kebingungan, kesedihan kerap melanda hati kita. Dan bisa saja membuat kita murung, malas, bingung bahkan frustasi. Tapi apakah harus seperti itu?
Apakah masalah harus di tangisi? Apakah kita harus lari dari masalah?
Tidak!
Bangkitlah! Hadapi masalah itu!
Yakinlah akan ada pelangi setelah hujan. Akan ada jalan di balik masalah itu.
Allah telah mempersiapkannya dengan baik. Yang dikemas dengan sangat indah.
Percaya dan yakinlah

Selasa, 18 Maret 2014

Untukmu Sahabatku...

entahlah ada apa gerangan tadi malam ku terima pesan dari sahabatku. .
singkat namun berarti..
gak tau kesambet apa ni orang tiba" ngirim kata puitis. . yah membuatku snyum" sndri hehe
yuk intip apa pesannya :)

Special utk bebestku :* Dilla Guspitasari...

Aku bersamamu bersahabat lebih dari 3thn lalu, dan selamanya tak akan aku biarkan itu memudar.
Trimakasih utk keceriaan, kebahagiaan, dan tangis yg tlah kita rasakan brsama. Semua adalah warna milik kita, bhwa kita akan selalu bisa menjadi pengisi satu sama lain, utk brkeluh kesah dan mencari bahagia yg lain. Aku bangga, aku bersyukur memilikimu, kita harus siap 'melukis' lagi setiap kisah dan tantangan didepan, buatlah indah seperti cakrawala yg terbentang disana :)

hm. .dan kau mmintaku membalasnya. . yg sejujurnya aku bingung mau blas gimana. . aq bukan org yg puitis. bukan orang yang pandai merangkai kata. . tp ku coba mengungkapkan apa yg ada dalam benakku. .

teruntuk sahabatku tecinta ~neng Reni Nurrahmi

masih ingatkah cita-cita konyol yg kita buat setahun lalu?
cita-citaku yg ingin berlayar bersama pangeran impian.
dan cita-citamu yg ingin bisa mengucapkan huruf R?
(hehe) sungguh cita" yg konyol di masa labil.
tapi, berharap tidak ada salahnya kan?
bermimpi juga tidak salah kan?
ya. sampai saat ini aku masih bermimpi. dan berharap impian kita terwujud (hehe)
sahabatku.. pernahkah kau berpikir akan bertemu aku? bersahabat dgn orang emosional? dekat dgn orang yg sifatnya sungguh berbeda dgn dirimu?
sama sekali tak pernah aku berpikir bertemu dgn mu, mengenalmu bahkan sampai sedekat ini.. tapi inilah indahnya skenario Allah..
kita yg berbeda di persatukan dalam indahnya persahabatan.. saling mengisi dan melengkapi..
perbedaan itu sangatlah indah sahabatku, jika kita mampu menyatukannya menjadi sesuatu yg istimewa.. insya Allah :)
sahabatku, kau tau pelangi? ada berapa warna?
kau tau, kau adalah salah satu warna pelangi yg ada dalam hidupku.. yg tlah mewarnai bagian dari hidupku.. semoga Allah terus menjaga dan mempererat pershabatan kita :)
teruslah melangkah sahabatku, tapaki jalan di hadapanmu. lewati halangan yg ada, hadapi rintangan yg menghadang..
gapai cita" mu..
buatlah lukisan indah dalam kanvas kehidupan ini.
buatlah lukisan yg bermakna dan bermanfaat.. kelak kau akan merasakan manis hasilnya :)
sahabatku,. terimakasih kau tlah menorehkan warna dalam kanvas hidupku, genggamlah tangan ini, walau jarak tak mengizinkan tp hati akan melekatkan.. :)

huhu. . alay sih tapi tak apa. .. menikmati saling berkirim tulisan adalah cara kita menghilangkan galau hehe
juga melatih keinginan kita menjadi penulis. . walau nyatanya jauh dari kriteria penulis. tp setidaknya kita belajar dan terus belajar berkarya. .
semangatt! ;)

Di Balik Hujan. . .

Sore ini harusnya aku ke rumah Dita. Harusnya aku berkumpul bersama teman kelompokku. Mengerjakan tugas dan berdiskusi bersama. Tapi, nyatanya.. hanya duduk di dekat jendela. Menghadapkan pandangan ke taman kecil di samping rumah yang basah disiram air dari langit.
Ah. Terkadang aku benci hujan! Dia selalu mengganggu kegiatanku. Menghalangi akifitasku. Membuatku terkurung didalam ruangan ini tanpa bisa berbuat apa-apa.
Aku benci hujan! Setiap hatiku kalut, kesal, marah, sedih bahkan menangis. Hujan turun, bagaikan merasakan perasaanku. Langit ikut menangis. Dan justru itu yang membuatku semakin sulit berhenti menangis.
Aahh.. hujan.. kenapa kau datang selalu pada waktu yang tidak tepat? Kenapa kau datang saat aku tak mengharapkanmu?
Ya. Dulu aku senang jika hujan datang. Aku senang karena bisa bermain air, merasa bebas. Itu dulu, saat aku masih kanak-kanak. Tapi sekarang aku benci hujan! Hujan selalu membatasi gerakku.
Lama aku hanya termenung melihat air yang turun dari langit. Memperhatikan tumbuhan yang seakan menari riang, senang akan datangnya hujan. Melihat bunga-bunga yang terlihat begitu segar dan indah. Aku tak habis pikir kenapa tumbuhan itu begitu senang tapi aku begitu benci hujan datang?
Bukankah hujan itu pertanda langit sedang bersedih?
Bukankah hujan menghalangi aktifitas?
Lantas kenapa tumbuhan itu begitu senang? Karena hujan itu air, dan tumbuhan membutuhkan air?
Toh setiap hari, pagi dan sore aku atau ibuku selalu menyiramnya. Sama-sama air bukan?
Entahlah..
Waktu terus berhajan.. hujan tak kunjung reda. Seakan langit semakin bersemangat mengeluarkan air dari dalam dirinya. Dan itu semakin membuatku jenuh. Hanya berdiam diri di dalam kamar menyaksihan hujan yang turun begitu menjenuhkan..

Aku bangkit dan mengambil sebuah buku, aku buka dan mencari judul yang menarik. Tanpa sengaja aku membaca sebuah tulisan “Allah tidak akan memberi apa yang kamu inginkan, melainkan apa yang kamu butuhkan”.
Apa saat ini hujan yang aku butuhkan? Padahal aku tak butuh hujan.
Kubaca lagi. “Yang menurutmu baik, belum tentu baik menurutNya. Dan yang buruk menurutmu, belum tentu buruk menurutNya..”
Ku buka lembar selanjutnya dan bertuliskan, “...Suatu ketika aku meminta bunga yang canti, tapi Allah memberiku pohon kaktus yang sangat tak menarik. Aku meminta kupu-kupu yang indah tapi aku mendapatkan seekor ulat yang menjijikkan. Namun, apa yang terjadi? waktu terus berjalan, kaktus itu berbunga, bunganya sangat indah. Lebih indah dari apa yang aku bayangkan. Dan ulat itu telah menjadi kupu-kupu yang sangatlah cantik....”
Ku tutup bukuku, dan melihat ke jendela. Apa kah setelah hujan ini akan ada sesuatu yang sangat indah? Ada apakah di balik hujan ini?
Tak lama hujan mulai reda, matahari mulai memancarkan sinarnya. Sinar kuning yang membuat langit nampak indah. Dan..... kulihat ada sesuatu, sesuatu yang sangat indah. Memancarkan berbagai warna yang membuat takjub siapapun yang melihatnya.

Subhanallah.. inikah keindahan dibalik hujan?
Pelangi yang sangat indah hanya bisa disaksikan setelah hujan, bukan sebelumnya.
Aku tak pantas membenci hujan, karena di baliknya ada pelangi yang sangat indah.
***
“Ada Pelangi di Balik Hujan”
Kalimat itu memotivasiku, saatku memiliki masalah.
Hujan identik dengan kesedihan, dan pelangi identik dengan keceriaan.
Saat masalah datang, tak dipungkiri kebingungan, kesedihan kerap melanda hati kita. Dan bisa saja membuat kita murung, malas, bingung bahkan frustasi. Tapi apakah harus seperti itu?
Apakah masalah harus di tangisi? Apakah kita harus lari dari masalah?
Tidak!
Bangkitlah! Hadapi masalah itu!
Yakinlah akan ada pelangi setelah hujan. Akan ada jalan di balik masalah itu.
Allah telah mempersiapkannya dengan baik. Yang dikemas dengan sangat indah.
Percaya dan yakinlah :)

Selasa, 10 Desember 2013

Semua Hanya Butuh Waktu !

Gak sengaja nemu tulisan ini. Tulisan ini adalah tulisan Anis Budiningrum.


akhir-akhir ini bintang terlihat sangat murung
bulan pun mulai mendekatinya dan bertanya
"kenapa kau tampak sedih akhir-akhir ini ?"
bintang pun menjawab :
aku sedih karena sinar ku tak secerah dulu...

tiba-tiba bulan pun mendekatinya dan berkata :
kau tak lihat aku? sinar ku juga tak secerah dulu
tak seapik dulu
bahkan ketika malam datang aku hampir tak ada
padahal aku ini pengganti matahari ketika malam

"lalu kenapa kau tidak merasa sedih?" ,tanya bintang

kau ingin tau..?, jawab bulan
karena aku percaya suatu saat keindahan kita dapat terlihat lagi
dan akan dapat di nikmati oleh orang yang melihatnya
namun hanya butuh waktu...

"tapi sampai kapan..?, sahut bintang
sampai kau menyadari bahwa hidup ini tak selalu indah
tidak seperti apa yang kau mau
adakalanya kita juga mengalah..

seperti saat ini, kita mengalah pada hujan
hujan menutupi semuanya sampai kita tak terlihat
layaknya saat siang akan muncul pelangi setelah hujan
begitu pun malam akan muncul bintang setelah hujan
dan kau tau?

sinarnya akan lebih terang dan indah karena sinar itu tumbuh dari hati
hati yang ikhlas dan tak pernah lelah menunggu sampai waktu itu tiba..

inilah hidup adakalanya kita mengalah demi kebahagiaan orang lain
mungkin kita tidak sebahagia dia saat ini
tapi kelak kita akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih asal kamu percaya semua itu..
kita hanya menunggu waktu

jadi kenapa harus sedih?

bintang pun mulai bisa menerima dan belajar untuk ikhlas dia yakin kalau suatu saat nanti sinarnya akan indah seperti dulu bahkan lebih indah..

tak lama kemudian hujan pun mulai berhenti awan mendung pun sedikit demi sedikit mulai hilang
bintang kembali menunjukkan sinarnya dan sangat indah bahkan bayak orang yang kagum karena keindahannya..

Ternyata mengalah bukan berarti kalah kita hanya merelakan waktu bahagia kita untuk orang lain
seperti halnya menabung, kita menahan diri untuk memiliki sesuatu yang kita mau namun kesabaran itu akan berbunga dan akhirnya kita akan mendapatkan hasil yang lebih banyak dan apa saja yang kita mau.

 

Tulisan ini membuat saya bangkit dan berani melangkah maju. Ya! "Semua Hanya Butuh Waktu". Sadarilah, Tuhan pasti akan membuat kamu Bahagia, tunggu saja, semua hanya butuh waktu..

Dan ada sebuah kutipan yang pernah saya baca, semoga bisa membuat hidup kita lebih berharga. Menyambut hari esok dan meraih kebahagiaan. :)

"Lebih baik terus berjalan dalam kesakitan, daripada hanya terdiam dan menyerah pada kekecewaan, melangkah dan raihlah esok mu"

Senin, 09 Desember 2013

Lagu Kenangan . . . .


Saat pergi darimu
Kau teteskan air mata
Dengan sepenuh hati
Kau pelukku dengan erat

Dan kau berkata
Jaga hatimu
Simpan cintamu
Untuk diriku

Cepatlah pulang
Aku menunggumu

Jika kau rindukan aku kini
Temui aku dalam mimpimu

Bila semua ini t'lah berakhir
Ku seg'ra pulang menemuimu

Seventeen : " simpan cintamu "

 

Selasa, 03 Desember 2013

M A L A M . . .

Malam.. 
Andai kau dapat berbicara..
Mungkin aku takkan sesepi ini..
Andai kau bisa menjawab curahan hatiku..
Mungkin aku takkan merasa sendiri..

Terkadang aku membencimu..
Kau tahu kenapa?
Karena setiap kau datang
Rindu pun ikut datang..

Ya.. Rindu selalu datang saat kau datang..
Rindu selalu menyelimutiku ..
Rindu selalu menyiksaku..
Dan itu saat kau datang wahai malam..

Andai hati ini bisa setegar dirimu..
Andai hati ini bisa setegar dirimu..
Mungkin butiran kristal milik mata ini takkan mudah berjatuhan..
Hati ini takkan mudah rapuh hanya karena Rindu..

Malam..
Ajarkanku selalu memberi keindahan..
Ajarkanku selalu memberi kekuatan..
Ajarkanku selalu tegar..
Ajarkanku selalu sabar..

Terimakasih malam.. 
Kau tak pernah bosan mendengarkan keluh kesahku
Kau tak pernah jenuh mendengarku menjeritkan Rindu..
Kau tak pernah pergi meninggalkanku..
Kau selalu menemaniku...
Kaulah Malamku...

Kamis, 28 November 2013

KURSI HOROR !

Huft !

Kalian, Anda-anda semua pasti bertanya-tanya tentang judul ini.

Kok judulnya KURSI HOROR? kenapa bukan KURSI PANAS? What is the meaning KURSI HOHOR? Apanya yang HOROR dari sebuah KURSI? Ada apa dengan KURSI itu??

Dan pasti banyak lagi pertanyaan yang berkeliaran di otak kalian. Bener kan? udah ngaku aja :D

Jawabannya ~jrengjreng~

Aku juga GAK TAU kenapa milih judul itu. Kenapa ngasih judulnya itu. Kalo masalah kursi panas udah banyak yang pake, bener ga? (iyain aja Ok)
Yaah, yang jelas kursi itu horor banget dah buat aku. pake banget banget horornya. -__- (kenapa?)
Oke. Jadi gini ceritanya. Hari ini, barusan alias tadi siang, eh salah tadi pagi deng tapi menjelang siang. Pokoknya sekitar jam 10an di sebuah ruangan di kampusku lagi ada rapat HIMA PGSD yang membahas Raker dan kepengurusan baru. Kirain aku rapat seperti biasanya ya, eh ternyata ada pengetesan brayy. Agak merinding juga kan tuh, secara, udah lama banget ga ngalamin tes-tesan kaya gitu, terakhir kapan ya?? pas OSIS deh waktu sblum LDK, pas masih kelas 2 awal. Cukup lama kan. Tapi, apa boleh buat. Terlanjur udah masuk ruangan, udah nulis absen masa mau kabur, bisa-bisa di sebut pecundang daku, ah gak banget dah.

Mau gak mau aku ikutin aturannya. Kita disuruh nunggu diluar, yang namanya dipanggil baru masuk. Yang di tes itu hanya semester 1 dan 3. Dan semester 1 pun belum bisa jadi pengurus (nahloh? ngapain testes segala? ~bentar. dengerin dulu). Karena, dalam AD/ARTnya yang boleh jadi pengurus itu dari semster 3 ke atas. Tapi.. semester 1  tetep akan dilibatkan dalam setiap kegiatan HIMA sebagai perkenalan. (perkenalan apa? ~ya perkenalan kegiatan-kegiatan HIMAlah -_-)

Detik demi detik berlalu, berganti dengan menit, terus berjalan hingga mencapai jam.. (apaan sih lebay. ~haha biarlah sekalikali) namaku belum dipanggil, dan ternyata semester 3 dulu bray yang tesnya. duhh asli lama nunggunya, sampe berakar  -__-

Pas lagi nunggu seperti biasa Aku dan yang lain ngerumpi dulu.. bahasan ga jauh-jauh tuh dari yang akan kita hadepin yaitu Tes entah tes apa itu sebenernya. Aku sih santai aja nyikapinnya so' cuek, so' tenang padahal.. aslinya dagdigdug juga hehe.. Yang bikin sebel itu salah satu temenku ngapalin mulu teori, arti organisasi lah, apalah segalanya dah. tambah bikin germpar kan tuh..

Lama menanti dan akhirnya, namaku dipanggil juga, eehh pas masuk baru juga di pintu udah di suruh keluar lagi, katanya tunggu dulu bentar. aduhaaii nunggu lagi -_-
Tapi tenang tidak lebih dari 15 menit udah beneran di panggil. Dan dengan santainya aku berjalan, membuka pintu mengucapkan salam dan tibalah disatu kursi.. (nahloh? :O)
Dengan 2 orang penguji dihadapanku (ceileh bahasanya penguji) Aku terus mengatur nafas. bener dah asli nervous, gugup asli kagak bohong. Secara yang dihadapanku itu Ketua HIMA periode lalu sob, semester 7, orang yang wow kalo ngmng. ah pokoknya beneran dah diotak blank semua (gimana nasib lo dil? ~entahlah). 

Pertanyaan pertama itu Nama lengkap, alamat, SD, SMP, SMA dimana.. (itu bukan pertanyaan bray lagi ngabsen). Lanjut pertanyaan selanjutnya yaitu "apa itu ISLAM?" ok aku jawab dengan santai.. tapi taukah anda? (apa?) jawabanku tidak mencapai sasaran, kata"ku berbelit-belit kaya benang kusut, berliku-liku kaya jalan mau ke Cibingbin, asli dah itu membuat pertanyaan baru.

Kembali sang penguji berkata "jadi intinya islam itu apa? menurut bahasa islam itu apa? islam kan berasal dari bahasa Arab artinya itu apa? dan apa islam menurut istilahnya?"

~jrengjreng~ semua yang ada diotak entah pada kabur kemana, ga ada satupun pencerahan buat jawab pertanyaan itu. Padahal tau, udah di ajarin, entahlah tiba-tiba jadi oon seketika. Engingeng jawabanku cukup menggelengkan kepala.Memalukan memang tapi apa daya daripada asal jawab menyebabkan hal fatal, ya gak? (yayaya) <baru satu nih kehororan yg aku dapet>

Lanjut pertanyaan berikutnya, "ucapkan pancasila!". Yah, ini sih anak SD juga bisa, dengan PeDenya aku mengucapkan Pancasila dari mulai sila ke-1, 2, 3, 4, dan cling mulutku mengatup tiba-tiba. Di otakku tidak ada kata lain setelah sila ke-4. (lah? sila ke-5nya kemana? ~jalan-jalan kayanya). Ah! aku gak yakin aku ga bisa ngucapin pancasila. Aku coba terus sampai 3 kali tetep mulutku mengatup di sila ke-5. Horor kan? ada apa coba? Sama sekali aku ga ngerti kenapa bisa kaya gitu. dan nyebelinnya diketawain mulu bray sama pengujinya emang rese ya tu orang -__-

Akhirnya aku dikasih waktu dulu buat ngehapal. Tapi aku ngotot hapal, emang aslinya hapal tau! tetep disuruh break dulu. Okelah aku ngalah eh baru aja mau duduk di bangku lain udah disuruh kepenguji berikutnya (beda penguji) Okelaah aku maju, setdah pengujinya 4 cuyy. Pertanyaannya double WAW. Tapi yaah bisa diatasi walaupun berbelit-belit. Dan 1 yang aku benci di kursi ini, ada satu pertanyaan yang mustinya ga ditanyakan sperti itu. Gak to the Point sprti itu. Itu Privasi bray gimana keyakinan kita aja. Gak perlu dijadiin pertanyaan baku disitu  (jawab aja MASBULOH! ~dasar pea)

Lanjut ke kursi berikutnya, (kursi horornya yang mana sih?  ~tetep kursi yg pertama) disitu ditanyakan masalah organisasi khususnya masalah kepemimpinan. Dan pertanyaannya "Apa itu Ketua, Pemimpin, Kepemimpinan? dan apa bedanya Ketua dan Pemimpin?" simple kan pertanyaannya?
kalian mau jawab apa? ~jrengjreng~ kembali seperti benang kusut ngejawabnya, dan paling bingung itu antara ketua dan pemimpin. Yah aku jawab seadanya, entah bener apa nggak, tapi syukurlah orngnya baik dan mau menjelaskan apa jwban sebenarnya hehe.

Setelah itu ~jengjeng~ kembali di panggil ke kursi HOROR. Oke aku udah siap dan hapal Pancasila, kulangkahkan kakiku menuju kursi itu, dan ~krek~ aku duduk, seketika gugup melanda, kata-kata yang ada diotak hampir semua akan berhamburan pergi. untung bisa di tahan. dan akhirnya lulus juga tuh tes Pancasila walwpun musti beberapa kali.Lulus deh itu.. 

Lanjut lagi ditanya-tanya masalah rukun iman, udah beres jawab, eh malah di tanya "kamu suka baca" | iya suka, | baca buku apa? | jawab jujur apa bohong? | jujur lah | baca novel | oh pelajaran mah ga suka? | suka baca tapi gak hobi | ya, oke.oke punya novel apa dirumah?| banyak. (ngapain bahasnya ke novel? ~sama sekali ga ngerti) akhirnya... terbebas juga dari kursi itu..

"Lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya" (nahloh? ada apa?)
kata-kata itu asli beneran. Lepas dari kursi Horor itu aku masuk ke kursi panas. kenapa itu kursi panas? karena pertanyaannya emang hot banget, gampang.. tinggal pilih antara 2 tawaran ga boleh ga milih. Tapi pertanyaannya itu mematikan bener -_- Tapi, alhamdulillah.. berkatnya aku bisa banyak belajar.

Itulah sepenggal kisahku dan merupakan alasan kenapa judulnya adalah KURSI HOHOR karena aku merasakannya seperti itu..